Bapak Perbekel (Kepala Desa) Sidan, Bapak Made Sukra Syasa dan Bapak S.Sos menjelaskan bahwa I-Carrier merupakan lembaga pelatihan hotel dan kapal pesiar. “Pemerintah Desa Sidan bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan untuk membuka sekolah di Desa Sidan. Kami memiliki ruang kelas, restoran, dapur bahkan bangunan tempat tinggal,” kata Sukra Syasa pada Rabu, 31 Januari 2024). Kehadirannya ditujukan untuk membantu masyarakat kurang mampu secara ekonomi di Desa Sidan.
“Kami memiliki program pengentasan kemiskinan. Itu sebabnya kami menawarkan pelatihan gratis kepada mereka yang tidak mampu. “Kami bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan untuk memberikan pelatihan,” jelasnya. Sekolah ini disponsori oleh Badan Usaha Desa Sidan (BUMDes). Oleh karena itu, ini merupakan peluang bagi karyawan kami untuk memulai karir di industri pariwisata. Baik di dalam negeri maupun internasional,” jelasnya.
Bapak perbekel ingin mengubah nasib masyarakat kurang mampu. “Kami mendorong mereka untuk belajar, mendirikan sekolah untuk pelatihan dan mendistribusikannya ke luar negeri agar mereka bisa bersenang-senang,” jelasnya kepada. Pelatihan ini berlangsung selama tiga bulan. “Setelah pelatihan, Anda akan diwawancarai, lulus, dan ditempatkan di luar negeri,” jelasnya.
Tidak ada biaya. Sebab, pemerintah desa menyediakan pendanaan melalui APBDes. Selain itu, mahasiswa yang berhasil dapat memperoleh dana bantuan untuk kebutuhannya di luar negeri melalui BUMDes. Tahun ini akan direkrut 15 siswa kurang mampu di Sidan. “Namun kami juga membuka kursus untuk pelajar di luar desa. Melalui acara ini kami mengundang desa-desa sekitar Gianyar,” ujarnya. Dengan pelatihan ini masyarakat Gianyar bisa bersekolah di sini. “Kami akan mulai belajar di sini mulai Februari.
Siswa bisa lulus SMA atau SMK.
” Alternatifnya, masyarakat yang berusia di bawah 34 tahun dan tidak memiliki pekerjaan tetap bisa mendapatkan pekerjaan, jelasnya. Dia mengatakan bahwa kerja sama di masa depan pertama-tama akan bersifat timbal balik dan akan bekerja sama dengan Tuan Boumudez.“Begitu juga Yayasan, Agen, dan BUMDes,” jelasnya. Disebutkan juga, jika orang dari luar Sidhan ingin belajar, akan dikenakan biaya sebesar Rp 7 juta per orang. "Instrukturnya profesional. Ini cabang kami di Denpasar.
Kami siap sepenuhnya." Harapan kedepannya, Desa Sidan dapat terus berinovasi dalam mengentaskan kemiskinan. “Upaya kami bertujuan untuk menurunkan angka kemiskinan di Sidan. Kami melatih mereka untuk bekerja di luar rumah agar bisa mencari nafkah,” ujarnya. Dia ingin generasinya menjadi lebih kaya. Mengenai pelajaran, mari belajar setiap hari. “Ada gelombang setiap tiga bulan sekali. “Kami disebut juga Meyadnya,” tutupnya (Ngakan Suardika).